Cari Blog Ini

bisnis paling gratis Photobucket Bisnis Dahsyat tanpa modal

Sabtu, 06 November 2010

FUNGSI CHEMORESEPTOR PADA UDANG


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 

Oleh :

    Nama    :    Galih Aditya Raharjo

    NIM    :    B1J008046

    Rombongan:    VI

    Kelompok    :    5

    Asisten    :    Ratna Dwi Hirma W


 


 


 


 


 


 


 


 


 

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN II


 


 


 


 


 


 


 

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS BIOLOGI

PURWOKERTO

2010

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Tabel 1. Pengamatan Chemoreseptor pada Udang (Macrobrachium sp.)

Perlakuan 

Waktu 

Flicking 

Withdraw 

Wiping 

Rotasi 

Mendekati pakan 

Ablasi antenula 

I 15' 

8'.20"

2'.27"- 9'.41"

10'.35"-10'.46"

11'.38''-13'.01"

  

13'.47"

14'.14"

II 15' 

2'.56"-3'.7"

5'.27"-5'.33"

56"-1'

3'.7"-3'.17"

6'.10"-6'.22"

9'.40"-9'.45"

10'.43"-10'.56"

12'-12'.10"

14'.20"-14'.26"

7'.35"-7'.37"

 

7'.13"

9'.13"

11'.53"

12'.54"

13'.24"

Normal 

I 15' 

11'.57"

12'.56"

4'.59"

8'.8"

4'.11"

16'.10"

13'.20"

14'.41"

II 15' 

27''-37"

5'.27"-5'.33"

1'.43"-1'.45"

2'.27"-2'.30"

3'.39"-3'42"

6'.51"-6'.53

7'.35"-8'

8'59"-9'5"

10'26"-10'33"

 

5'.52"

4'.31"

11'53"

13'45"

14'

Ablasi mata 

I 15' 

6'.59"

10'.40"

    

II 15'

2'

11'.48"

5'.8"

5'.56"

7'.13"

7'.37"

8'.31"

9'.09"

 

3'.40"

3'.48"

4'.23"

5'.39"

7'.26"

8'.27"

9'.43"

12'.32"

14'.07"

14'.46"

Ablasi total 

I 15' 

    

2'.5"

II 15' 

     


 

I    : 15 menit pertama

II    : 15 menit kedua


 


 

B. Pembahasan

Udang air tawar mempunyai banyak jenis dan macamnya. Diantaranya adalah Udang Galah (Macrobrachium rossenbergii) dan Udang Amazon (Macrobrachium amazonicum). Meskipun berasal dari genus yang sama, namun keduanya terletak jauh secara geografi, mempunyai ciri-ciri biologikal yang berbeda yang mungkin lebih berkembang pada Udang Amazon (Araujo and Valenti, 2007). Hasil percobaan yang dilakukan menyatakan bahwa pada keadaan normal dalam waktu 15 menit pertama terdapat gerakan flicking, withdraw, wiping, rotation, dan mendekati pakan, sedangkan pada 15 menit kedua hanya terdapat gerakan flicking, withdraw, rotation, dan mendekati pakan. Perlakuan dengan ablasi antenulla pada 15 menit pertama terdapat gerakan flicking, withdraw, dan mendekati pakan, sedangkan pada waktu 15 menit kedua terdapat gerakan flicking, withdraw, wiping, dan mendekati pakan dengan intensitas yang sering. Perlakuan dengan ablasi mata pada 15 menit pertama hanya terdapat gerakan flicking dengan intensitas yang sedikit, namun pada 15 menit kedua terdapat gerakan flicking, wipping, withdraw, dan mendekati pakan dengan intensitas yang lebih sering. Perlakuan lain yaitu ablasi total pada 15 menit pertama hanya terdapat gerakan rotation,namun 15 menit kedua tidak terdapat lagi respon gerak, karena organ-organ yang berfungsi sebagai reseptor telah hilang.

Udang yang paling responsif terhadap pakan adalah udang dengan perlakuan ablassi mata pada waktu 15 menit kedua, dimana setiap beberapa menit udang aktif mendekati pakan yang diberikan. Hasil tersebut sesuai dengan pernyataan Storer(1975), yang menyatakan bahwa antenulla pada udang galah (lobster) merupakan struktur sensor yang dapat bergerak untuk mencari perlindungan, makan, dan mencari pasangan serta menghindari predator. Perlakuan ablassi mata memang seharusnya merupakan gerak yang paling responsif terhadap pakan, karena fungsi dari antenulla tersebut dimana fungsi dari antenulla masih bekerja dengan baik sebagaimana diungkapkan Storer(1975), yang menyatakan bahwa antenulla pada udang dan antenulla panjang adalah struktur gerakan yang berfungsi untuk menerima rangsang yang datang dari lingkungannya. Fungsi lain dari antenulla ialah sebagai media komunikasi antar hewan, yaitu menengkap stimulus kimia berupa pheromon dari hewan lawan jenis (Roger,1978), juga untuk mengetahui posisi tubuh (Ache,1975).

Chemoreseptor adalah alat indera yang bereaksi terhadap zat-zat kimia, dalam hal ini adalah pakannya (Radiopoetro,1977). Chemoreseptor dikenal ada dua macam, yaitu untuk mengenal stimulus yang berasal dari sumber yang jauh dari tubuh, berupa rambut-rambut pada antenulla dengan nilai ambang yang sangat rendah. Stimulus cukup berupa gas dengan konsentrasi rendah dan untuk mengenal stimulus yang datang dari sumber yang dekat dengan tubuh terdapat pada palpus maxillaris dan sering pada torsi dengan nilai ambang tinggi (Ville et.al, 1988). Chemoreseptor menurut Gordon(1982), berfungsi untuk mendeteksi dan mengetahui adanya makanan, dan tempat hidupnya, dan juga dipakai untuk mengenal satu sama lain dengan menunjukkan tingkah laku masak kelamin(malting), dan mendeteksi adanya musuh. Tahapan gerak udang untuk mendekati pakan adalah flicking, withdraw, mendekati pakan, rotation, kemudian wiping (Pearson, 1979).

Mekanisme stimulus yang sampai ke udang dan diterima oleh organ chemoreseptor adalah senyawa yang terkandung dalam pakan yang dimasukkan ke dalam air akan berdifusi dalam air menjadi bentuk-bentuk ion-ion, sehingga menimbulkan aroma yang khas bagi udang. Rangsangan ini diterima oleh chemoreseptor melalui antenula dan ditransformasi ke otak oleh neuron efferent, kemudian otak akan memprosesnya menjadi tanggapan yang kemudian akan diteruskan ke organ melalui neuron afferent, selanjutnya organ reseptor melakukan gerakan sesuai informasi dari otak. Berdasarkan mekanisme ini dapat diketahui bahwa organ chemoreseptor udang terletak pada antenulla yang berfungsi untuk merespon kehadiran pakan yang beraroma khas sebagai stimulus zat kimia (Roger, 1978). Faktor yang mempengaruhi udang mendekati pakan antara lain berupa sensori berupa kimia, cahaya, osmotik, rangsangan mekanik dan adanya chemoreaktant yang dikeluarkan oleh pelet/pakan. Chemostimulan yang dimasukkan pada lingkungan yang terkontrol untuk beberapa spesies Crustaceae, mampu memacu perilaku makan, dan dalam kondisi alami, udang menunjukkan respon rangsangan pada campuran kimia yang sangat sinergis (Harpaz,1990).

Menurut Devine and Ateme (1982), udang mempunyai 3 organ chemoreseptor utama, yaitu antenulla bagian medial, antenulla bagian lateral dan segmen dactylus probandial dari kaki jalan yang secara fisiologis hampir sama. Organ tersebut dapat berfungsi untuk membau dan merasai. Dua pasang kaki jalan pertama dan reseptor bagian antenulla lateral tidak dilengkapi bulu aesthetase yang mempunyai fungsi dalam orientasi secara kimia.

Aktivitas atau gerakan antenula yang dilakukan oleh udang meliputi flicking, wipping, withdraw dan rotation. Gerakan flicking dan withdraw merupakan gerakan pelecutan. Pelecutan bukan merupakan aktivitas asimetri, pelecutan antenulla yang satu tidak tidak dipengaruhi oleh antenulla yang lain. Flicking adalah gerakan pelecutan antenulla ke depan dan berfungsi untuk menerima sinyal kimia dari pakan, sehingga keberadaan pakan dapat diketahui. Withdraw merupakan gerakan menarik antenulla ke depan dan melecutkannya ke belakang dan berfungsi untuk mempertahankan diri. Wipping merupakan gerakan pembersihan antenula dan berfungsi untuk membersihkan mulut. Rotation adalah gerakan antenula yang berputar dan berfungsi untuk menghambat rangsangan dari udang-udang lain (Pearson, 1979). Storer (1957) menyatakan bahwa rotation antenulla berupa pergerakan dari bagian proksimal ke bagian medial dan biasanya antenulla mengarah pada sisi yang sama. Pembersihan antenulla berfungsi untuk membersihkan rambut-rambut aestectacs yang biasanya terjadi bila ada rangsang yang ditimbulkan oleh mekanisme rangsangan.


 


 


 


 


 


 


 


 


 

KESIMPULAN DAN SARAN

  1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan bahwa chemoreseptor pada Macrobrachium sp. berfungsi untuk mengenal stimulus yang berasal dari sumber yang jauh dari tubuh atau mendeteksi dan mengetahui adanya makanan, dan tempat hidupnya, dan juga dipakai untuk mengenal satu sama lain dengan menunjukkan tingkah laku masak kelamin (malting), dan mendeteksi adanya musuh.


 

  1. Saran

Pada acara praktikum Fungsi Chemoreseptor pada Udang ini, sebaiknya praktikan benar-benar memperhatikan perilaku udang yang telah diberi berbagai perlakuan.

.DAFTAR REFERENSI


 

Ache,B.W. 1975. Antenular Mediated Host Locationby Symbiotic Crustaceans Mar Behaviour Physiology. The Mac Millan Company, New York

Araujo, M. C. and W. C Valenti. Feeding habit of the Amazon river prawn Macrobrachium amazonicum larvae. Aquaculture 265 (2007) 187–193.

Devine, D.V., & J. Ateme. 1982. Function of Chemoreceptor. Organ in Spatial Orientation of Lobster, Humerus anericanus Defference and Overlap. Boston University Marine Program : Biological Laboratory, Boston.

Goldman, J. A., S. N. Patek. 2002. Two Sniffing Strategi in Palinurid Lobster. Biologi Departement, Duke University, Durham.

Gordon, S. M. 1982. Animal Physsiology Principle and Adaptation. Mc Milan Publishing Co, New York.

Harpaz,S. 1990. Variability in Freeding Behavior of Malaysian Prawn Macrobrachium Rosenbergii de Man during The Molt Cycle. E.J. Brill, London.

Pearson, W. H. 1979. Theresoid for Detection and Behaviour in The Dangerous Crobs. Marine Research Laboratory, Sergum, USA.

Radiopoetro. 1978. Zoologi. Erlangga, Jakarta.

Roger. 1978. Physiology of Animal. Prentice-Hall Inc., New York.

Storer, T.I. 1957. General Zoology. McGraw-Hill Book Co, New York .

Ville, C.A., Walker, W.F. dan Barners, R.D. 1988. Zoologi Umum. Erlangga, Jakarta


 


 


 


 


 


 


 


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar